
Tukang Ojek Paling Beruntung.OnoBecek.-
Sebelum aku menceritakan pengalaman seks nyata ini, terlebih dahulu aku perkenalkan. Nama saya Ilham dan umur saat ini 21 tahun. Saya adalah mahasiswa pts di kota Yogyakarta. Karena terdesak dengan banyaknya kebutuhan hidup, maka setiap sore sampai malam saya bekerja sebagai tukang ojek di daerah terminal.
Kejadian ini bermula awal bulan tahun baru kemarin. Seperti biasanya hari itu adalah senin malam sekitar jam 19.00 wib saya masih nongkrong di pos ojek menunggu penumpang. Malam itu sepi, karena banyak teman yang tidak berangkat. Mungkin di sebabkan sejak jam 5 sore tadi hujan mengguyur kota ini. Hanya kami bertiga yang masih bertengger di pos ojek sambil main kartu untuk membunuh waktu.
Saat itu aku sudah jenuh, dan aku kalah mainnya. Aturannya yang menang akan menarik penumpang duluan. Setelah kelewat sepuluh menit kami main kartu, dari arah magelang datang sebuah bus malam yang menurunkan banyak penumpang. Ada dua orang yang datang ke arah kami dan tentulah mereka adalah penumpang. Sejurus kemudian kedua temanku sudah meninggalkan aku sendirian di pos.
Tukang Ojek Paling Beruntung.OnoBecek.-
Yaah aku tidak dapat duit nih hari ini. Kemudian aku putuskan untuk pulang saja karena memang hujan tidak bersahabat. Tentu para penumpang lebih suka naik taksi yang lebih nyaman. Saat aku starter motor, aku lihat seorang perempuan muda umur 30-an tahun. Mungkin tengah menunggu taksi ataupun hujan reda. Kemudian saat aku lewat di depannya aku menawarkan tumpangan.
“ojek mbak?”
perempuan itu tampak ragu2. lantas melihat ke arahku.
“ke jetis berapa?”
“tujuh ribu mbak!” tak kusangka mbak itu mau juga aku tawarin.
“mmm baiklah, ada jas hujannya tho?”
“iya mbak, tapi cuma satu, nanti di belakang khan nggak kena hujan.” Kataku meyakinkannya, padahal dia sudah basah kuyup oleh hujan. Tubuhnya yang aduhai cukup terlihat dengan seksi, wah aku yang beruntung nih di bandingkan teman-temanku tadi.
Di bawah hujan rintik, perempuan ini ada di belakangku. Aku sempat berpikir bila dia bukan penumpangku, wah pasti udah kugoda nih. Tiba-tiba dia merapatkan dadanya di punggungku.
Tukang Ojek Paling Beruntung.OnoBecek.-
“Siapa namamu?”
“Ilham” jawabku sambil bertanya juga siapa namanya, dan ternyata dia bernama Rere. Tak terasa ternyata sudah sampai di depan rumahnya.
“Kamu mampir dulu Ham, ntar mbak buatkan kopi penghangat tubuh. Sambil nunggu hujan reda” kata dia
“Kakasih mbak, baiklah.” Kataku sambil berpikir betapa beruntungnya aku. Aku masuk rumah mengikuti Rere dan duduk di bangku kayu.
“Nih handuknya, dan di minum kopinya yaaa.” Rere melirik kearahku yang basah kuyup. Kulihat tubuhnya hanya di balut baju piyama dan rambutnya masih di ikat dengan handuk. Dadanya terlihat menonjol besar sekali, wah pasti enak nih,aku meliriknya.
Beberapa menit kemudian, muncul seorang perempuan lagi sambil menggendong seorang anak yang katanya berumur 13 bulan. Dan dia mengenalkan diri sebagai Dian, adik Rere. bayi dalam gendongannya sudah tertidur, dan Dian pamitan menidurkan anaknya.
“Kamu nginap di sini saja Bud, hujan malah tambah deras” kata Rere lagi.
Tukang Ojek Paling Beruntung.OnoBecek.-
Wah, tawaran yang aku tunggu nih. Aku segera memasukkan motorku ke garasi dan bergegas kembali kedalam sambil mengeringkan tubuhku. Aku menuju ruang TV tempat Rere menikmati secangkir kopinya. Setelah tahu aku datang, dia memberikan baju piyama kepadaku.
“Aku ganti di mana nih?” aku bertanya.
“Tuh di kamarku saja” jawab Rere sambil menunjuk pintu kamar. Aku bergegas masuk kamar, kemudian melucuti semua baju basahku dan memakai piyama itu. Tanpa kusadari ternyata Rere sudah berada di belakangku sambil memeluk aku.aku berbalik, dadaku bergetar melihat dia membuka tali piyamanya.
“kenapa Ham, takut yaaa?…”katanya sambil mendekat kearahku terus berjongkok di depanku. Kulihat dadanya lumayan besar. dan membuat big penisku tegak berdiri.
“wooow, gedhe banget!!” kata Rere manja sambil mengusap zakarku pelan-pelan.
Dan di kulumnya penisku masuk kedalam mulutnya yang mungil. Kurasakan sensasi yang luar biasa. Terus di kocoknya kemaluanku, pelan-pelan penuh perasaan,kayaknya Rere sudah mahir sekali.
Tukang Ojek Paling Beruntung.OnoBecek.-
Kutarik bajunya hingga kami benar-benar telanjang. Kugendong tubuh Rere ke ranjang dan kuletakkan di sudutnya. Kukulum bibirnya, dia membalas dengan napas memburu. kuremas dadanya,payudara yang besar, halus dan kuning itu segera kulumat.
“Mmmhhhh,..nikmat sekali Re,…”
“Teruussss,..Hamm”
Tanganku terus mengeranyangi kemaluan Rere yang sudah basah. Terus kujilati kelentitnya yang hangat, aku jambak rambut kemaluannya. Rere menjerit sambil mengeluarkan cairan bening ke mulutku. Dia menggelinjang, orgasme. Terus kujilati cairan itu sampai habis, sesekali kusentil kelentitnya dengan lidahku.
“Ham,…masukkan penismu, pleaseee.” Kata Rere sambil merem melek.
Langsung saja aku dekatkan batang kemaluanku ke arah lubang senggamanya. Kumasukkan kepalanya sedikit, Rere tidak tahan lantas menaikkan pinggulnya. Dan tanpa terhalang-halangi penisku masuk ke dalam vaginanya. Aku tusukkan pelan-pelan penisku karena ukurannya terlalu besar bagi vagina Rere.
“teruuusss yang kencangg Ham.”
“Ahhh ahhhh uuuuuuhh” kutusuk lebih keras, hingga berbunyi. “Sluugg, sluugg”.Sambil kuremas payudaranya yang sudah mengeras putingnya. Gerakkanku semakin kesetanan, melihat Rere merem melek sambil mendesah. Lebih dari setengah jam aku dalam posisi tradisional seperti itu. Kulihat Rere sudah lemas sekali,dia sudah berkali-kali orgasme.
Tukang Ojek Paling Beruntung.OnoBecek.-
“Re, aku masukkan dalam yaaaa.” Kataku sambil mengocok penisku terus di dalam vaginanya.
“Mmhhhh, terrrrserahhh.” Kata Rere sudah tidak jelas lagi. Dan croot croootttt,aku semburkan lahar panas ke dalam vaginanya. Rere lemas dan mungkin malah setengah pingsan. Kemudian kucabut penisku dan berbaring di sampingnya.
Kupeluk Rere yang terlalu lelah, karena perjalanan siang tadi. Di tambah harus melawan penisku yang sudah cukup terkenal di kalangan cewek teman-temanku.”Aku tidur dulu Ham capek. Besok pagi bangunkan aku yaa” kata Rere lagi.
Aku bangun sambil mengenakan piyama lagi dan menuju keruang TV. Aku tidak ingin tidur cepat nih, karena masih pukul 23.30 wib. Kulihat Dian masih duduk di depan TV dan memelototinya.
“Acaranya bagus ya?” tanyaku berbasa-basi.
“Wah jelek nih, pusing jadinya.”Katanya sekenanya.
“Tolong dong Ham ganti VCD saja, tuh di depan banyak VCD.” Kata Dian lagi.
Tukang Ojek Paling Beruntung.OnoBecek.-
Dengan malas aku meraih VCD dan menghidupkan playernya, kusetel saja sebuah VCD tanpa gambar sampul di situ. Setelah hidup akupun berbalik kearah Dian sambil duduk di sofa, di sampingnya. Aku kaget ketika kulihat di layar sebuah aksi yang sangat mendebarkan, seorang laki-laki yang bersenggama dengan empat cewek! wah?!
“Kamu suka kayak gitu ya Dian?” kataku menggoda. Dian hanya tersenyum sambil berbisik kearahku.
“Ayo puaskan aku seperti kakakku tadi, aku tahu apa yang kau lakukan.”Dian melucuti pakaiannya, dan menarik tali tali piyamaku. Burungku yang dari tadi sudah tegak dapat di lihat langsung oleh Dian.
Langsung saja Dian meraup mulutku dan kami berciuman di atas sofa. bibir Dian melumat bibirku. Keliatan sekali dia sangat bernafsu, mungkin dia sudah lama tidak pernah melakukannya. Kuangkat tubuhnya hingga dadanya ada di depan hidungku. Kumasukkan putingnya kemulutku, kukulum, dan mmmnnhh ternyata keluar air susunya.
“wah, kamu ada susunya yaaa?”kataku sambil terus meneguk susu tawar itu,maklum aku kehausan karena sudah ‘bermain’ dengan kakaknya.
“iya, kamu habisin juga gak apa-apa, toh anakku sudah bobo sekarang!!?” aku semakin bersemangat.
Tukang Ojek Paling Beruntung.OnoBecek.-
Kuhirup susu segar itu langsung dari pabriknya, belum pernah lagi aku merasakan hal ini, wah asyik sekali. Ina terus menggelinjang sambil menggosok-gosokkan vaginanya ke penisku yang sudah tegak penuh.
Vaginanya memang sudah sangat basah, aku maklum saja.
“Ham, aku ingin langsung saja, kamu diam di situ, biar Aku saja yang,….” Dian terus berceloteh sambil memutar tubuhnya membelakangiku dan menghadap TV, di dudukinya kemaluanku yang tegak berdiri keatas.
“Ahhhh,aaauu” bless tanpa hambatan burungku segera bersarang ke vaginanya.
Dengan brutal, seperti orang kelaparan. Dian menggenjot tubuhnya, hingga penisku keluar masuk dan mengesek dinding vaginanya. Dari pantulan kaca kulihat buah dada Dian naik turun dengan cepat. Terus kuraih saja dan kupilin-pilin, tiba-tiba tanganku sudah basah dengan air susu yang banyak keluar dari toketnya.
Tukang Ojek Paling Beruntung.OnoBecek.-
“Mmhhhh,…terus, Dian” desisku
Dian terus menggoyang sambil sesekali mendongak keatas hingga rambutnya menyabet wajahku.
“ahhh,…terussssssss” aku kenikmatan. Sambil meremas-remas payudaranya.Setelah lima belas menit kemudian aku tak kuat lagi, kusemprotkan air maniku keatas, membasahi dinding vaginanya yang hangat,…
“Ahhhh….” Dian berhenti kecapaian, aku juga sangat kecapaian.
“Maafkan aku Dian, aku mungkin belum bisa memuaskan kamu, tapi besok lagi,pasti kamu kubuat pingsan.” Kataku cepat sambil memeluknya.
“Aduh Ham, jangan salah, walau kamu diam tadi, aku malah dapat orgasme berkali-kali, kamu hebat!” kata Dian.
Dia memelukku sambil mengusap-usap alat kelaminku yang masih basah oleh mani. Kemudian dia mendekatkan wajahnya dan menjilati mani yang tersisa di batang penisku sampai habis.
Begitulah cerita singkatku, sebagai tukang ojek yang sangat beruntung malam itu. Kejadian itu berulang terus seminggu dua kali. Tiap kali Dian ataupun Rere membutuhkan kehangatanku, aku segera datang memenuhinya hingga saat ini. Bahkan sejak satu setengah bulan yang lalu, aku tinggal di rumah itu sambil menggarap skripsi di sana.
Dan tentunya menjadi teman ranjang mereka berdua. Namun yang membuat aku gundah sekarang, Rere yang berusia 31 tahun telah hamil muda. Dan aku tahu pasti itu karena ulahku. Aku berencana menikahi keduanya, karena mereka sudah sangat baik padaku dan membiayai kuliah dan hidupku.